Manusia selalu saja mangguman atas apa yang mereka dapatkan selama ini. Saat mereka diberi suatu kehangatan matahari, mereka akan mengeluh kepanasan dan mengidamkan suasana yang dingin. Saat mereka diberi hujan, mereka juga akan mengkomplain keadaan yang ada dan menginginkan keadaan yang sebaliknya yaitu panas. Why do people always keep grumbling about what they got? Especially for something that is against of what they get.

Itu merupakan sebuah pertanyaan retorika yang pasti semua orang tahu bahwa manusia tak pernah puas dengan apa yang didapatkannya. Akan tetapi kepuasan apa yang mereka cari? Apakah nilai kepuasan bisa didapat ketika kita mendapatkan sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang terjadi sekarang? Dan apakah kepuasan selalu bertentangan dengan rasa syukur? Memang rasa syukur merupakan sifat fundamental yang seharusnya dimiliki setiap orang. Namun pada kenyataannya setiap orang pasti ingin “lebih” dari lebih. Sayangnya apabila “lebih” tersebut bertolak belakang dengan apa yang menjadi situasi saat ini.

Itulah mengapa saya selalu bingung dengan keadaan zaman sekarang. Saat diberi hujan, justru meminta panas. Saat diberi pacar, justru mencari selingkuhan. Saat diberi pekerjaan, justru ber-leha-leha. Semua itu merupakan hal yang jelas-jelas berseberangan dengan apa yang didapat sebelumnya. Lalu apa yang mereka cari dari dua hal yang bertolak belakang tersebut? Apakah itu adalah kepuasan batin mereka? Atau itu merupakan ekspresi ketidaktertarikan mereka atas apa yang mereka dapatkan?

Entahlah

Semua itu hanya sebuah keadaan kecil dari beberapa spesies manusia yang masih hidup di bumi ini. Toh, masih banyak juga dari mereka yang merasa bersyukur dan puas atas apa yang mereka dapatkan selama ini tanpa meminta kepada Tuhan atau pihak manapun sesuatu yang bertolak belakang dari apa yang mereka dapatkan selama ini.

Manusia selalu saja mangguman atas apa yang mereka dapatkan selama ini. Saat mereka diberi suatu kehangatan matahari, mereka akan mengeluh kepanasan dan mengidamkan suasana yang dingin. Saat mereka diberi hujan, mereka juga akan mengkomplain keadaan yang ada dan menginginkan keadaan yang sebaliknya yaitu panas. Why do people always keep grumbling about what they got? Especially for something that is against of what they get.
Itu merupakan sebuah pertanyaan retorika yang pasti semua orang tahu bahwa manusia tak pernah puas dengan apa yang didapatkannya. Akan tetapi kepuasan apa yang mereka cari? Apakah nilai kepuasan bisa didapat ketika kita mendapatkan sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang terjadi sekarang? Dan apakah kepuasan selalu bertentangan dengan rasa syukur? Memang rasa syukur merupakan sifat fundamental yang seharusnya dimiliki setiap orang. Namun pada kenyataannya setiap orang pasti ingin lebih dari lebih. Sayangnya apabila lebih tersebut bertolak belakang dengan apa yang menjadi situasi saat ini.
Itulah mengapa saya selalu bingung dengan keadaan zaman sekarang. Saat diberi hujan, justru meminta panas. Saat diberi pacar, justru mencari selingkuhan. Saat diberi pekerjaan, justru ber-leha-leha. Semua itu merupakan hal yang jelas-jelas berseberangan dengan apa yang didapat sebelumnya. Lalu apa yang mereka cari dari dua hal yang bertolak belakang tersebut? Apakah itu adalah kepuasan batin mereka? Atau itu merupakan ekspresi ketidaktertarikan mereka atas apa yang mereka dapatkan?
Entahlah
Semua itu hanya sebuah keadaan kecil dari beberapa spesies manusia yang masih hidup di bumi ini. Toh, masih banyak juga dari mereka yang merasa bersyukur dan puas atas apa yang mereka dapatkan selama ini tanpa meminta kepada Tuhan atau pihak manapun sesuatu yang bertolak belakang dari apa yang mereka dapatkan selama ini.